BERMALAM DI KOTAMU
Bermalam di kotamu yang dingin dan berdenyut
seperti seorang tentara mengarahkan bayonet
ke wajahku. Penuh kecemasan.
Aku datang dan bermalam di kotamu
hanya sebagai orang asing
kausekedar ingin mengusapku sekejap
dan melemparkanku begitu saja.
kini tenang. Lampu-lampu laser
menyorotku. Aku seperti aktor
di panggung teater. Aku pun berkata
"Walikota, dapatkah kaumeniduri kotamu
malam ini? Karena kecemasan selalu memburuku"
Kotamu memiliki beribu malam
di antaranya ketakutan
yang mengendap.
Lewat tengah malam
aku bawakan keliaran
untuk pacarku.
Bermalam di kotamu
zakarku terbakar.
/2005/