Minggu, 02 Februari 2014

PESAN TERKIRIM

Sesenja ini kautiba di depan pintu, nyonya
seraya menggincu bibir kau pun berkata:
-aku telah datang
siapkah kita terbang sayang?-

Kaujilati tubuhku setelah merayu
lalu kauraba serta mencium ubun-ubun.
Nyonya sabarlah
aku ingin kirim pesan ke sana sebentar.

Lewat udara bergelombang
sejak kaudatang
telah membaui kamar ini dengan merangsang.

Kaumenghisap
ledakkan nafas terhenti
tak ada ampunan di sekeliling.

Telepon genggam
masuk di kepala merusak jaringan
sinyal berbunyi: Pesan terkirim.

/2005/

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda